
Berbicara dalam sebuah lembaga di Konsulat Jenderal Filipina, pengacara Louise Le Pla mendesak pekerja rumah tangga Filipina untuk menegaskan hak mereka untuk libur sehari penuh dalam sepekan.
“Hari istirahat ialah 24 jam penuh. Jadi, bila bos Anda meminta Anda mengajak anjingnya jalan-jalan sebelum mengunjungi teman Anda pada hari Minggu, itu tidak diperbolehkan. Itu ilegal, ” kata Le Pla ketika lembaga pada 24 Maret
"Jika majikan Anda menyuruh Anda pulang pukul 8 malam supaya Anda sanggup menidurkan belum dewasa pada hari Minggu, itu tidak benar. Hari Minggu itu ialah periode 24 jam dan seorang majikan yang gagal menunjukkan hari istirahat, mereka sanggup didenda $ 50.000 bila mereka tidak menunjukkan periode penuh 24 jam itu, ” tambahnya.
[ads-post]
Le Pla menyampaikan pekerja rumah tangga absurd yang tidak diberikan hari istirahat penuh mereka harus berbicara dengan majikan mereka terlebih dahulu untuk melihat apakah situasinya sanggup dimusyawarahkan.
“Jadi, bila ada di antara Anda yang mempunyai bos yang meminta untuk melaksanakan ini, terang Anda harus memberi tahu mereka bahwa Anda berhak. Itu dalam kontrak Anda. Beberapa majikan tidak sadar jadi aku pikir langkah pertama harus berbicara dengan majikan, ” katanya. "Langkah kedua harus pergi ke organisasi dan mencari saran dari mereka," tambahnya.
Le Pla menyampaikan pekerja itu sanggup konsultasi ke organisasi yang membantu pekerja migran dalam permasalahan ibarat Bantuan untuk Pembantu Rumah Tangga (56180689), Misi untuk Pekerja Migran (25228264), dan Pathfinders, atau memanggil konsulat.
Le Pla menyampaikan bahwa beliau memahami kekhawatiran pekerja bahwa majikan mereka sanggup memberhentikan mereka bila mereka mengeluh tetapi beliau mencatat bahwa Pengadilan Perburuhan juga telah “menegakkan” hak-hak pekerja.
Hongkongnews
Sumber https://www.suarabmi.com