SUARABMI.COM - Departemen Imigrasi Taiwan dinilai telah menciptakan pekerja migran kelaparan. Para pekerja migran tersebut berada di lokasi penahanan sementara sebelum mereka di deportasi.
Perihal tersebut disampaikan oleh grup pegiat Hak Asasi Manusia, Taiwan International Workers’ Association (TIWA), Taiwan Association for Human Right serta beberapa orang lainnya dalam agresi protes yang dilakukan di depan kantor Imigrasi, Taipei, Rabu (6/3/2019).
Dilaporkan oleh taipeitimes, Kamis (7/3/2019), berdasarkan TIWA, semenjak tahun 2018 mereka mendapatkan pengaduan dari beberapa pekerja migran yang menyampaikan mereka dikenakan biaya NT$190 per hari untuk masakan ( NT$50 untuk sarapan, NT$70 untuk makan siang dan NT$70 untuk makan malam).
Menurut Wu Ching-Ju dari TIWA, jikalau para pekerja migran tidak mempunyai uang maka mereka tidak akan diberikan makanan.
“Sulit dipercaya, bahwa pemerintahan kami tidak mau menyediakan masakan bagi mereka yang kebebasannya sudah dibatasi,” ujar Wu.
[ads-post]
Menurut Wu, hal ini terjadi sebab kelalaian manejer sentra penahanan yang tidak mau melaksanakan permohonan pendanaan dari pemerintah untuk pembiayaan masakan bagi para pekerja migran.
“dalam beberapa kasus, beberapa pegawai membelikan masakan bagi para pekerja migran dengan uang eksklusif mereka sendiri,” lanjut Wu.
Sementara laporan yang diterima oleh Hsinchu Catholic Diocese Migrants and Immigrants Service Center mengatakan, beberapa pekerja migran hanya minum air saja selama tiga hari sebab tidak mendapatkan derma uang dari temannya sesame pekerja migran.
Pihak Imigrasi menyangkal tuduhan tersebut, Kepala Deputi Divisi Hubungan Internasional dan Penegakan Hukum Chen Yu menyampaikan tidak menemukan pekerja migran yang ditahan kelaparan dalam laporan dari 17 sentra penahanan sementara.
Namun Chen Yu membenarkan, bahwa para pekerja migran harus membayar biaya makan mereka selama dipenahanan, jikalau mereka tidak sanggup membayar maka biaya itu akan dimasukan dalam dana pekerja kemananan pemerintah, berdasarkan hukum yang berlaku.
Orang absurd yang berada dalam penahanan sementara akan dipindahkan ke sentra penahanan dalam waktu 72 jam, Chen Yu menambahkan bahwa 100 orang absurd ditahan setiap harinya.
Sumber https://www.suarabmi.com
Perihal tersebut disampaikan oleh grup pegiat Hak Asasi Manusia, Taiwan International Workers’ Association (TIWA), Taiwan Association for Human Right serta beberapa orang lainnya dalam agresi protes yang dilakukan di depan kantor Imigrasi, Taipei, Rabu (6/3/2019).
Dilaporkan oleh taipeitimes, Kamis (7/3/2019), berdasarkan TIWA, semenjak tahun 2018 mereka mendapatkan pengaduan dari beberapa pekerja migran yang menyampaikan mereka dikenakan biaya NT$190 per hari untuk masakan ( NT$50 untuk sarapan, NT$70 untuk makan siang dan NT$70 untuk makan malam).
Menurut Wu Ching-Ju dari TIWA, jikalau para pekerja migran tidak mempunyai uang maka mereka tidak akan diberikan makanan.
“Sulit dipercaya, bahwa pemerintahan kami tidak mau menyediakan masakan bagi mereka yang kebebasannya sudah dibatasi,” ujar Wu.
[ads-post]
Menurut Wu, hal ini terjadi sebab kelalaian manejer sentra penahanan yang tidak mau melaksanakan permohonan pendanaan dari pemerintah untuk pembiayaan masakan bagi para pekerja migran.
“dalam beberapa kasus, beberapa pegawai membelikan masakan bagi para pekerja migran dengan uang eksklusif mereka sendiri,” lanjut Wu.
Sementara laporan yang diterima oleh Hsinchu Catholic Diocese Migrants and Immigrants Service Center mengatakan, beberapa pekerja migran hanya minum air saja selama tiga hari sebab tidak mendapatkan derma uang dari temannya sesame pekerja migran.
Pihak Imigrasi menyangkal tuduhan tersebut, Kepala Deputi Divisi Hubungan Internasional dan Penegakan Hukum Chen Yu menyampaikan tidak menemukan pekerja migran yang ditahan kelaparan dalam laporan dari 17 sentra penahanan sementara.
Namun Chen Yu membenarkan, bahwa para pekerja migran harus membayar biaya makan mereka selama dipenahanan, jikalau mereka tidak sanggup membayar maka biaya itu akan dimasukan dalam dana pekerja kemananan pemerintah, berdasarkan hukum yang berlaku.
Orang absurd yang berada dalam penahanan sementara akan dipindahkan ke sentra penahanan dalam waktu 72 jam, Chen Yu menambahkan bahwa 100 orang absurd ditahan setiap harinya.
