SUARABMI.COM - Seorang TKW asal Subang dikabarkan tewas sehabis terjatuh dari 12 Apartemen wilayah Penang, Malaysia pada awal bulan ini.
Informasi ini dilaporkan pihak keluarga ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Subang, Aminah atau Menah warga Desa Mulyasari, Kecamatan Binong, Subang meninggal dunia terjatuh dari lantai 12 apartemen daerah dirinya bekerja.
"Informasi yang kami terima, ia terjatuh dari Lantai 12 di Penang," kata Kasi Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Subang, Indra Suparman di lansir dari tintahijau.
Atas laporan itu, pihaknya menyurati Konjen RI di Penang Malaysia dan Kemenlu guna upaya pemulangan TKW nahas tersebut. Indra mengatakan, meskipun Menang atau Aminah berangkat ke Malaysia tidak lewat jalur resmi alias ilegal, namun pihaknya akan membantu dan mengupayakan pemulangan TKW.
[ads-post]
"Inikan ilegal kan ya, di Malaysia jikalau yang ilegal, mereka tidak mau mengurus untuk pemulangannya. Harus ada uang sekitar Rp25 juta untuk pemulangan. Sehingga kita, dari pemerintah akan upayakan itu sehingga tidak dikenakan biaya," imbuhnya
Selain Menah, kasus meninggalnya TKI di luar negeri pada 2019 ini sudah tiga orang. Pada Januari kemudian ada Asih warga Cipeundeuy dan Dapat Hidayat warga Tambakdahan. Keduanya bekerja di Malaysia lewat jalur tidak resmi. "Kita harus akui banyak TKI yang berangkat statusnya ilegal. Kita upaya perkecil dengan seleksi ketat pada administrasi, sosialisasi sampai tingkat desa dan mempublikasikan ke media, sehingga ada jera," jelasnya
"Inikan ilegal kan ya, di Malaysia jikalau yang ilegal, mereka tidak mau mengurus untuk pemulangannya. Harus ada uang sekitar Rp25 juta untuk pemulangan. Sehingga kita, dari pemerintah akan upayakan itu sehingga tidak dikenakan biaya," imbuhnya
Selain Menah, kasus meninggalnya TKI di luar negeri pada 2019 ini sudah tiga orang. Pada Januari kemudian ada Asih warga Cipeundeuy dan Dapat Hidayat warga Tambakdahan. Keduanya bekerja di Malaysia lewat jalur tidak resmi. "Kita harus akui banyak TKI yang berangkat statusnya ilegal. Kita upaya perkecil dengan seleksi ketat pada administrasi, sosialisasi sampai tingkat desa dan mempublikasikan ke media, sehingga ada jera," jelasnya
Indra menjelaskan, mereka yang berangkat lewat jalur ilegal itu, tidak sedikit lewat Nunukan dan Batam. "Kebanyakan memakai paspor turis bukan bekerja dan pemalsuan dokumentasi," jelasnya
Sumber: tintahijau
Sumber https://www.suarabmi.com
Sumber: tintahijau