SUARABMI.ID - Seorang dokter yang merupakan warga negara Taiwan telah dituduh melaksanakan pelecehan s*ksual terhadap seorang pasien yang dikabarkan ialah seorang pekerja migran.
Hal ini terjadi dikala pasien tersebut menjalani mekanisme ab0rsi di kliniknya yang berada di Taoyuan, wilayah bab utaraTaiwan, laporan Taiwannews.
Hal ini terjadi dikala pasien tersebut menjalani mekanisme ab0rsi di kliniknya yang berada di Taoyuan, wilayah bab utaraTaiwan, laporan Taiwannews.
Dilansir dari media Liberty Times menyebutkan bahwa sang dokter juga dicurigai telah melaksanakan pelecehan s*ksual lebih banyak selama bertahun-tahun kepada sejumlah pasien lainnya.
Lin Chin-jen, seorang dokter berusia 61 tahun dan pemilik Klinik Ginekologi dan Praktik Ab0rsi di Distrik Zhongli Taoyuan, telah dituduh memakai takaran anestesi yang berlebihan pada seorang perempuan sebelum menjalani ab0rsi untuk melaksanakan serangan s*ksual pertama pada bulan April tahun lalu.
Istri Lin menangkap suaminya tengah berbuat c4bul kepada korban dengan pinjaman kamera tersembunyi.
Setelah ditangkap oleh polisi, Lin mengaku melaksanakan kejahatan dan pada hari Kamis (21/02) didakwa dengan tuduhan melaksanakan pemaksaan hubungan s*ksual.
Istri Lin baru-baru ini mulai memperhatikan gerak-gerik yang mencurigakan dari suaminya. Istri Lin mengaku bahwa suaminya telah memberi pasiennya obat bius dalam jumlah yang berlebihan, jadi beliau tetapkan untuk memasang kamera pengintai di ruang operasi untuk mengamati sikap sang suami.
[ads-post]
Pada jam 11 pagi pada tanggal 28 April, Lin bersiap untuk melaksanakan praktik pengguguran pada seorang pasien perempuan berusia 30 tahun.
Dia tahu bahwa hanya 10CC anestesi yang diharapkan untuk membius pasien, tetapi beliau menyuntiknya dengan takaran sebanyak 13CC.
Begitu korban kehilangan kesadaran, Lin memberi tahu putrinya, yang bekerja di klinik sebagai perawat, untuk meninggalkan ruang operasi.
Lin kemudian mulai memperk0sa wanita, sebelum benar-benar memulai mekanisme ab0rsi. Setelah istri Lin mengusut rekaman itu, beliau terkejut menyaksikan tindakan bejat sang suami dan segera melaporkannya ke polisi.
Ketika korban diberitahu oleh jaksa bahwa beliau telah mengalami pelecehan s*ksual, beliau terkejut dan mengeluh bahwa Lin merupakan dokter yang tidak berkeprimanusiaan dan mencapnya laki-laki hidung belang yang mengambil laba dari orang lain dalam kondisi rentan, benar-benar jahat!
Setelah polisi menunjukkan rekaman kejahatan keji yang dilakukan Lin, beliau mengakui bahwa beliau benar-benar memberinya takaran anestesi 13CC yang berlebihan untuk memperpanjang masa operasi sehingga memungkinkan Lin untuk memperk0sa korban yang sedang tak sadarkan diri.
Kantor Kejaksaan distrik Taoyuan kini menuntutnya dengan tuduhan perkara pemaksaan hubungan s*ksual yang sanggup berujung pidana serius dan kehancuran karir Lin sebagai dokter.
Ketika wartawan dari Apple Daily mengunjungi klinik Lin, tampak bahwa klinik tersebut sudah ditutup namun nama klinik dan jam beroperasi klinik tersebut masih terpampang di pintu depan.
Laporan sejumlah media lokal menyebutkan bahwa klinik tersebut kerap didatangi oleh sejumlah pekerja migra abnormal termasuk Indonesia yang hendak melaksanakan praktik ab0rsi.
[youtube src="psOpqZYJAXE"/]
Lin Chin-jen, seorang dokter berusia 61 tahun dan pemilik Klinik Ginekologi dan Praktik Ab0rsi di Distrik Zhongli Taoyuan, telah dituduh memakai takaran anestesi yang berlebihan pada seorang perempuan sebelum menjalani ab0rsi untuk melaksanakan serangan s*ksual pertama pada bulan April tahun lalu.
Istri Lin menangkap suaminya tengah berbuat c4bul kepada korban dengan pinjaman kamera tersembunyi.
Setelah ditangkap oleh polisi, Lin mengaku melaksanakan kejahatan dan pada hari Kamis (21/02) didakwa dengan tuduhan melaksanakan pemaksaan hubungan s*ksual.
Istri Lin baru-baru ini mulai memperhatikan gerak-gerik yang mencurigakan dari suaminya. Istri Lin mengaku bahwa suaminya telah memberi pasiennya obat bius dalam jumlah yang berlebihan, jadi beliau tetapkan untuk memasang kamera pengintai di ruang operasi untuk mengamati sikap sang suami.
[ads-post]
Pada jam 11 pagi pada tanggal 28 April, Lin bersiap untuk melaksanakan praktik pengguguran pada seorang pasien perempuan berusia 30 tahun.
Dia tahu bahwa hanya 10CC anestesi yang diharapkan untuk membius pasien, tetapi beliau menyuntiknya dengan takaran sebanyak 13CC.
Begitu korban kehilangan kesadaran, Lin memberi tahu putrinya, yang bekerja di klinik sebagai perawat, untuk meninggalkan ruang operasi.
Lin kemudian mulai memperk0sa wanita, sebelum benar-benar memulai mekanisme ab0rsi. Setelah istri Lin mengusut rekaman itu, beliau terkejut menyaksikan tindakan bejat sang suami dan segera melaporkannya ke polisi.
Ketika korban diberitahu oleh jaksa bahwa beliau telah mengalami pelecehan s*ksual, beliau terkejut dan mengeluh bahwa Lin merupakan dokter yang tidak berkeprimanusiaan dan mencapnya laki-laki hidung belang yang mengambil laba dari orang lain dalam kondisi rentan, benar-benar jahat!
Setelah polisi menunjukkan rekaman kejahatan keji yang dilakukan Lin, beliau mengakui bahwa beliau benar-benar memberinya takaran anestesi 13CC yang berlebihan untuk memperpanjang masa operasi sehingga memungkinkan Lin untuk memperk0sa korban yang sedang tak sadarkan diri.
Kantor Kejaksaan distrik Taoyuan kini menuntutnya dengan tuduhan perkara pemaksaan hubungan s*ksual yang sanggup berujung pidana serius dan kehancuran karir Lin sebagai dokter.
Ketika wartawan dari Apple Daily mengunjungi klinik Lin, tampak bahwa klinik tersebut sudah ditutup namun nama klinik dan jam beroperasi klinik tersebut masih terpampang di pintu depan.
Laporan sejumlah media lokal menyebutkan bahwa klinik tersebut kerap didatangi oleh sejumlah pekerja migra abnormal termasuk Indonesia yang hendak melaksanakan praktik ab0rsi.
[youtube src="psOpqZYJAXE"/]
Taiwannews, Liberty Times, indogo, Apple Daily
Sumber https://www.suarabmi.com