SUARABMI.COM - Seorang pekerja perempuan Indonesia berinisial TY dalam keadaan tidak sadarkan diri diantar oleh temannya kemudian ditinggalkan begitu saja di ruangan Unit Gawat Darurat (UGD) RS Chang Rong, Chungli(中壢長榮醫院) pada 25 Februari 2019 lalu.
Secara kebetulan ada seorang distributor marga Ho sedang mengantar anak buahnya untuk berobat dan mendapatkan pemberitahuan dari suster bahwa ada pasien yang dicurigai seorang pekerja migran kaburan dalam keadaan pingsan di UGD.
Melihat keadaan TY yang tidak sadarkan diri, Ho segera membawanya ke RS Taoyuan (桃園醫院) semoga secepatnya mendapatkan pertolongan. Selain itu, ia juga melapor ke TCESIA untuk meminta bantuan.
Setelah melalui investigasi dokter, diketahui kadar gula darah TY melonjak sampai lebih dari 760 dan ini sangat membahayakan jiwa TY bahkan ia sanggup kehilangan nyawanya.
Menurut hasil investigasi dokter, selain mengidap penyakit hipertensi dan diabetes yang parah, TY juga diduga menderita kanker pankreas atau kanker usus.
[ads-post]
Sementara ini kondisi badan TY sudah mulai pulih kembali dan sudah sanggup mengenali siapa dirinya. Ia hanya diperbolehkan makan masakan yang lembek.
Sebagaimana diceritaksn salah satu petugas TCESIA yang mengunjungi TY Jum'at (1/3), TY pribadi menangis ketika melihat ada orang yang tiba menjenguknya.
"Saya ingin sekali pulang. Saya menyesal kenapa menjadi kaburan," ungkap petugas TCESIA yang tidak mau disebut namanya menirukan ucapan TY.
TY menyampaikan bahwa kemarin petugas imigrasi mendatanginya dan menunjukkan lembaran kertas perihal jumlah denda yang harus ia bayar.
TY mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi. Hp, uang NTD 2000 serta dokumen miliknya dibawa oleh sobat yang mengantar ke RS, sedangkan ia tidak tahu di mana posisi temannya sekarang.
Mengingat status TY ialah pekerja migran ilegal, ia tidak punya askes yang sanggup digunakan untuk meng-cover sebagian biaya RS. Rupanya nasib baik masih berpihak kepada TY. Agen Ho yang membantunya ketika ia dirawat di Chungli bersedia membayar biaya selama dirawat di RS.
Adapun dari TCESIA juga berupaya mencarikan dukungan ke forum lainnya semoga TY secepatnya diproses dan sanggup segera kembali ke Indonesia untuk berkumpul bersama keluarganya.
Secara kebetulan ada seorang distributor marga Ho sedang mengantar anak buahnya untuk berobat dan mendapatkan pemberitahuan dari suster bahwa ada pasien yang dicurigai seorang pekerja migran kaburan dalam keadaan pingsan di UGD.
Melihat keadaan TY yang tidak sadarkan diri, Ho segera membawanya ke RS Taoyuan (桃園醫院) semoga secepatnya mendapatkan pertolongan. Selain itu, ia juga melapor ke TCESIA untuk meminta bantuan.
Setelah melalui investigasi dokter, diketahui kadar gula darah TY melonjak sampai lebih dari 760 dan ini sangat membahayakan jiwa TY bahkan ia sanggup kehilangan nyawanya.
Menurut hasil investigasi dokter, selain mengidap penyakit hipertensi dan diabetes yang parah, TY juga diduga menderita kanker pankreas atau kanker usus.
[ads-post]
Sementara ini kondisi badan TY sudah mulai pulih kembali dan sudah sanggup mengenali siapa dirinya. Ia hanya diperbolehkan makan masakan yang lembek.
Sebagaimana diceritaksn salah satu petugas TCESIA yang mengunjungi TY Jum'at (1/3), TY pribadi menangis ketika melihat ada orang yang tiba menjenguknya.
"Saya ingin sekali pulang. Saya menyesal kenapa menjadi kaburan," ungkap petugas TCESIA yang tidak mau disebut namanya menirukan ucapan TY.
TY menyampaikan bahwa kemarin petugas imigrasi mendatanginya dan menunjukkan lembaran kertas perihal jumlah denda yang harus ia bayar.
TY mengaku sudah tidak punya apa-apa lagi. Hp, uang NTD 2000 serta dokumen miliknya dibawa oleh sobat yang mengantar ke RS, sedangkan ia tidak tahu di mana posisi temannya sekarang.
Mengingat status TY ialah pekerja migran ilegal, ia tidak punya askes yang sanggup digunakan untuk meng-cover sebagian biaya RS. Rupanya nasib baik masih berpihak kepada TY. Agen Ho yang membantunya ketika ia dirawat di Chungli bersedia membayar biaya selama dirawat di RS.
Adapun dari TCESIA juga berupaya mencarikan dukungan ke forum lainnya semoga TY secepatnya diproses dan sanggup segera kembali ke Indonesia untuk berkumpul bersama keluarganya.
liputanbmi
Sumber https://www.suarabmi.com