SUARABMI.COM - Desa Watu Bonang yang berada di Kecamatan Badegan Ponorogo akhir-akhir ini menjadi perbincangan di media umum Facebook.Penyebabnya banyak warga di desa tersebut yang eksodus ke Malang.
Akun Facebook berjulukan Rizki Ahmad Ridho yang pertama kali memberi informasi tersebut, diposting di group Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP). Berikut postingannya :
”# kepoinfo seng omahe kerikil bonang enek ora jarene lemah’ pdo.di dol.gek pindah neg malang kae kronologine pie..Seng 2 krngu” jarene kenek kepercayaan seng simpulan zaman disek dwe tempat kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui anutan opo lurrr.samarku mbat brawek neg daerah” lio.. Ngnu wae..mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat di gae edan lak io”
Akun Facebook berjulukan Rizki Ahmad Ridho yang pertama kali memberi informasi tersebut, diposting di group Info Cegatan Wilayah Ponorogo (ICWP). Berikut postingannya :
”# kepoinfo seng omahe kerikil bonang enek ora jarene lemah’ pdo.di dol.gek pindah neg malang kae kronologine pie..Seng 2 krngu” jarene kenek kepercayaan seng simpulan zaman disek dwe tempat kno gek jarene neh kui gae jaket MUSA AS..kui anutan opo lurrr.samarku mbat brawek neg daerah” lio.. Ngnu wae..mergo rdok nyamari babakan ngne kie wedi ko mbat di gae edan lak io”
Postingan tertanggal 11 Maret 2019 itu hingga informasi ini ditulis sudah disukai 973 kali dan 483 dikomentari. Yang ganjil dari eksodus warga ke Malang tersebut. Sebagian warga itu sebelumnya menjual tanah dan rumah dengan harga murah, sekitar Rp 10-20 juta. Bahkan di media umum ramai diperbincangkan alasan warga tersebut alasannya ialah menerima kepercayaan bahwa simpulan zaman pertama bakal terjadi di desa itu.
[ads-post]
Kepala Dusun (kasun) Dusun Krajan Desa Watu Bonang, Sogi (40) membenarkan informasi bahwa banyak warga setempat yang pergi ke Malang. Ada sedikitnya 16 KK (52 jiwa) yang pergi.
”Mereka perginya tidak bersamaan, mulainya sudah sebulan yang lalu,” katanya ketika ditemui di rumahnya, Rabu (13/3/2019).
Kebanyakan dari mereka membawa seluruh sanak keluarga. Makara ada yang rumahnya dikosongkan bahkan hingga dijual. ”Keluarganya juga dibawa ke Malang,” kata Kasun Krajan Sogi, Rabu (13/3/2019).
Ditanya problem yang melatarbelakangi, Sogi memastikan tidak ada problem dengan tetangga. Dia justru menyebut lebih banyak didominasi warga yang pergi ke Malang tersebut, secara sosial berperilaku baik. Pun mereka mempunyai ilmu agama yang cukup mumpuni. ”Saya kira tidak ada problem dengan warga lain,” pungkasnya.
"Lemah sak omah gur diD0l 20 juta Lurrr,,, Gek sangkar sak sapine gur 8 juta,,,,,. (Tanah dan rumah cuma dijual seharga Rp 20 juta, sangkar dan sapinya cuma Rp 8 juta)," tulis Che Chipruetz
Sumber https://www.suarabmi.com
"Lemah sak omah gur diD0l 20 juta Lurrr,,, Gek sangkar sak sapine gur 8 juta,,,,,. (Tanah dan rumah cuma dijual seharga Rp 20 juta, sangkar dan sapinya cuma Rp 8 juta)," tulis Che Chipruetz