8 Tki Menjadi Korban Di Pingtung Taiwan, Berikut Kronologinya

SUARABMI.COM - Tegang banget baca beritanya. Kasihan banget keluarga yang ditinggalkan di Indo 😭 Semoga arwah dan amal ibadah korban diterima di sisi Yang Maha Kuasa.. Amiiiin.. 😞
-
Pada tanggal 20 Februari, sebuah bencana mengerikan terjadi di atas kapal penangkap cumi- cumi “Wen Peng” yang berasal dari Dongang, Pingtung. Kapal Wen Peng mempunyai 24 awak kapal yang terdiri dari 10 WN Filipina, 11 WN Indonesia, dan 3 WN Taiwan.

Saat belayar di lepas pantai bahari Srilanka, sebuah perdebatan terjadi antara mandar kapal dan awaknya. Mandor kapal yang merupakan WN Filipina itu tiba- datang menghunuskan pisau dan menikam dua awak kapal, satu WN Filipina dan satu WN Indonesia, secara membabi buta hingga mereka tewas sebab kehabisan darah.

Setelah melaksanakan pembunuhan keji tersebut ia kemudian memaksa 11 awak kapal lainnya untuk terjun ke laut. Lima diantaranya berhasil diselamatkan oleh kapal tetangga,“Hongfu 88” dan “Shangfeng 3”. Namun, enam awak lainnya (1 WN Filipina dan 5 WN Indonesia) masih dikabarkan hilang hingga sekarang.

Esoknya (21 Feb), kedua kapal tetangga berhasil menyelamatkan 8 orang lainnya, termasuk kapten kapal, nahkoda, dan pengawas kapal yang semuanya merupakan WN Taiwan.
[ads-post]
Pada tanggal 22 Februari malam, Departemen Perikanan berhubungan dengan kedua kapal tetangga berhasil mengirim petugas ke atas kapal “Wen Peng” untuk menyelamatkan 2 WNI yang luka berat, sehingga total 15 nyawa berhasil diselamatkan.

Sehari setelahnya (23 Feb), 8 petugas Departemen Perikanan terbang dari Taiwan ke Sri Lanka. Sesampainya di sana, mereka segera menyewa kapal “Zhaofeng 277” untuk memburu pelaku. Kapal “Zhaofeng 277” berlayar selama 7 hari sebelum karenanya kemarin lusa berhasil mendekati kapal “Wen Peng”.

Sebelum melaksanakan penyerangan (3 Maret), petugas Departemen Perikanan berkoodrinasi terlebih dahulu dengan kapten kapal Wen Peng untuk memahami struktur kabin kapal dan sistem pertahanan kapal yang kini diduduki oleh pelaku.

Ternyata, kapal “Wen Peng” mempunyai sistem pertahanan perompak. Di seluruh kapal terpasang kabel listrik dan sistem kunci password sehingga pintu kabin tak sanggup dibobol dari luar. Karena terlalu berbahaya, petugas bersama kedua kapal tetangga memutuskan untuk mengepung kapal “Wen Peng” sembari bernegosiasi dengan pelaku via telepon biar ia menyerah. Namun, upaya tersebut tidak berhasil.

Upaya perundingan kedua dilakukan pada jam 21.15. Pelaku karenanya memutuskan untuk mengalah dan melompat ke dalam sekoci 30 meit kemudian. Akhirnya, pada pukul 22.06, pelaku berhasil ditangkap dan dibawa ke Taiwan untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

intaimagazine

Sumber https://www.suarabmi.com

Share
Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.

LATEST ARTICLES